Pages

Sunday, October 30, 2011

Dikeroyok tujuh sepatu. Apa yang lebih menyenangkan dari itu?


kejutan manis?
Siapa yang tidak suka?

Berbicara tentang sesuatu tak terduga, adalah saya yang tetiba menjadi periang luar biasa saat datang suatu paket berbungkus coklat.
Sa;ah seoang teman kantor saya sempet melontar candaan "Tas, tuh ada paket. menang apaan lagi lo?"
Tampaknya seisi kantor ( atau mungkin timeline ) tau, jika saya memang hobby banget mengikuti kuis didunia. Tapi kali ini, sepengingatan otak semut saya, tidak ada satupun kuis yang saya menangkan.

Dengan antusias, saya buka kotak tersebut.
Tanpa kehalusan seni seorang perempuan, bukngkusan coklat yang membungkus paket tersebut saya sobek-sobek. dan ternyata...

SURPRISE!!!!!

Tujuh pasang sepatu cantik seakan tersenyum lebar pada calon pemiliknya, SAYA!!!

Huwaaaa, rasanya kepala saya ingin terbang dari bahu, mulut wajah saya mendadak terlalu sempit untuk senyum yang terlalu lebaaarr. AAAAAAAKKKK, INI GAK MUNGKIIN!!!

Saya pecinta sepatu, melihat tujuh pasang sepatu yang masing-masing tertidur cantik berselimut plastik membuat saya kehilangan kendali.

uniknya, sepayu-sepatu tersebut dapat melekuk (seperti sepatu balet) tapi sol bagiannya bawahnya tebal dan kokoh untuk memikaj aspal Jakarta. Melihat logo dari para sepatu tersebut, saya tersenyum makin lebar.

WONDERSHOE!!!!

Hampir setiap hari, website sepatu ini selalu saya buka. Puluhan model sepatu terpampang disana, semuanya cantikk.
Bagaimana saya mengusir rasa girang? septu imipian saya datang bergerombol. TUJUH SEPATU *pingsan*

Sekarang kayanya gak akan bingung menentukan baju mana yang akan saya kenakan setiap harinya, karena apapun pakaiannya, WONDERSHOE sepatunya!!

Thank u WOndershoe :')

Monday, October 10, 2011

Abu

Onggokan kayu yang saling tindih, kelak akan mengabu dalam tungku.
Api sedang mengunyah mereka perlahan.

Kesengsaraan, atau kebersamaan? Entah..

Dihadapan mereka sebuah piano berdiri.
Angkuh tapi terpahami, dia begitu anggun.
Tubuhnya dari mahoni, kepalanya mendongak.

Kita, sepasang kekasih yang bercinta dihadapan mereka.
menghilangkan dentingan, menggantinya dengan desah sempurna.

Tidak ada suara biduan, hanya erangan.
Bisik beradu dengan api yang menggemercik.
Udara begitu cerdik, seakan tau urat nafsu yang harus dibidik.

Suasana panas dan kita semakin ganas.
Mengadu setiap jengkal kulit, menjelajah tiap bukit.
Dengan peluh bercucuran, yang lebih deras dari hujan.

Kita bercumbu, membunuh waktu seakan dia tidak pernah lahir.
Menghidupkan gairah seolah dia tidak akan mati.

Sayang, kamu ingat?
Itu Desember.
Dimana semua menanti waktu berganti, sedangkan aku berupaya setengah mati agar kamu tidak pergi.

Ini Desember, seharusnya aku akan meniup lilin diatas kue besar dan kamu akan menjadi pemilik potongan pertamanya.
Sebelum akhirnya kau pergi, bersama dia.

Semoga kau akan melihat aku dimatanya, saat kalian bercinta.


******