Hujan di bulan Januari itu aku.
Bersikeras menjatuhi kamu yang kini menanti cahaya.
Lalu aku marah. Menyusup di gumpalan awan, membuatnya hitam.
Kemudian menciptakan kilatan-kilatan serta halilintar, membanjiri kamu dengan tangisan.
Hujan di bulan Januari itu aku.
Tak diharapkan lagi datang, tapi tetap tegas menantang.
Aku terlalu takut kamu beyemu sinar, yang akan membawamu pada panas berkepanjangan.
Dan aku menggelegar, sampai khatulistiwa di nadimu terbakar.
Hujan di bulan Januari itu aku, yang merajuk karena cemburu.
Rasa yang turun rintik-rintik didadaku, menjelma deras saat kamu tetap membatu.
Jika kau lihat hujan deras diluar sana, itu adalah rinduku yang tak kau tengok kala gerimis..
seandainya air menetes dipipiku, kupastikan itu kamu. andaikan aku mengenalmu. aku akan menari dibawah derasnya, untuk merasakan kerinduanmu itu.
ReplyDeletesalam
Mungkin dia sudah menemukan tempat berteduh sehingga hujanmu seakan tak berarti...
ReplyDelete* Monggo mampir ke rumah saya :)
http://suryatiarifatullaili.blogspot.com/2012/01/saat-dirimu-mewujud-kembali.html
hujan di awal februari,,,mengiring kisah tentang aku,,,engkau,,,kita,,,
ReplyDeletehujsn terus nih
ReplyDeleteBiasanya yang bikin baper hujan di bulan november. Seperti lagunya guns and roses - november rain :)
ReplyDeletesepertinya hujan diciptakan tuhan agar kita bisa "dalem" menghayati kenangan dan penyesalan
Eksistensialisme