Pages

Friday, July 31, 2015

Pilihan Pertama AL!

Kadang sebagai ibu kita gak sadar, memberi apa yang kita anggap baik, tapi ternyata si anak gak suka.

Dilema pertama adalah saat 2 bulan pertama menyusui. Beberapa ibu mungkin mengalami hal yang sama :

Luka pada puting!

dan itu rasanya : Mak deng!

Karena pengobatan ( saya lumayan parah saat itu ) Dokter menyarankan untuk menggunakan cup feeder sebagai wadah untuk memberikan ASI pada bayi. Jadi sebelum dioles salep dari dokter, kita perah dulu ASI, taruh di cup feeder kemudian baru diminumkan kepada bayi. Tapi ternyata yang terjadi ( berlangsung beberapa kali )


CUP FEEDERNYA TUMPAH *semakin meraung-raung*


Apalagi untuk yang ASI-nya kala itu masih pas2an dan memerah itu bisa berjam-jam, hasilnya tumpah dalam 3 detik itu sangat super sekali rasanya.

Cuma itu personal ya, karena beberapa menyarankan untuk menggunakan cup feeder. Hanya saja saya mencari jalan aman yaitu : Menggunakan botol.

Percobaan pertama tidak langsung berhasil pastinya. Karena botol susu tersebut ditolak mentah-mentah sama Baby AL. Jangankan disedot, baru kena ujung botolnya aja dia gak mau. Jadilah kita kembali lari-lari kekamar mandi dahulu, bersih-bersih salep, baru kembali menyusui ( karena dokter bilang salep harus bersih betul )

Menurut sepupu saya yang anaknya 3 :

"dia gak suka botolnya kali, coba diganti"

Hmmmm, mungkin aja saya pikir. Lagian botol pertama yang dicoba itu hasil dari hadiah teman. Gak ada salahnya coba membeli. Dengan cuma bermodal

"Ya ampun, lucu botolnya"

Akhirnya saya belilah satu merek yang berbeda dengan sebelumnya. Dan hasilnya, tetap sama. Baby AL tetap menolak dan bahkan menangis kalau ditempel dimulutnya

*lesu*

Akhirnya saya terus menyusui langsung sampai puting tak kunjung sembuh. Setiap baby mulai didekatkan ke dada, tiap saat itu pula saya menghitung mundur dalam hati :

3

2

1

AAAAAAAAAAKKK~~~

*walaupun itu berlangsung awalnya aja, belakangnya engga sakit lagi*

Akhirnya mama pulang dengan membawa 1 botol susu lagi dengan merek berbeda. Mama bilang setelah ngobrol dengan mbak-mbak ditokonya, dia bilang botol itu anti kolik.

Apa itu kolik?

Bisa dibaca disini -> http://bit.ly/1Kopwo1

Yang jelas, akibat dari kolik adalah bayi bisa menangis sepanjang hari. Hal ini selain bisa membuat bayi lelah, juga dapat membuat sang orangtua panik, apalagi kalau sang orangtua adalah pasangan orangtua baru *kaya saya misalnya*

Keajaiban datang setelah botol dari mama selesai di-steril dan dimasukan ASIP.

Kala itu langit seperti biru dihiasi awan-awan gembul merata, kemudian langit cantik itu terbelah, turunlah botol merek : AVENT dan baby AL menyambutnya, dan menghisapnya tanpa misuh misuh sedikitpun seperti biasa.


i was like : MAGIC 😱😱😱

Dan itulah awal persahabatan AL dan Avent. Setelah saya sembuh ( sekitar 3 hari ) saya kembali menyusui langsung dari sumbernya. Oia akhirnya sumber dari segala luka itu diketahui dan segera dilakukan tindakan. Al lahir dengan tounge tie.

Apa itu tounge tie : http://milissehat.web.id/?p=2020

Setelah dilakukan tindakan, perekat bawah lidahnya dipotong sedikit *saya sampe nangis nemeninnya, gak tega*

Jadi langsung selesai ditindak, baby langsung segera diserahkan pada ibu untuk disusui karena salah satu pemulihnya adalah ASI.

Setelah selesai semua, saya kembali menyusui langsung seperti biasa. Setelah menggunakan botol, beberapa teman bilang :

"Pake botol? awas kolik lho"

"ntar bingung puting lho"

"ntar diserang ibu-ibu menyusui langsung dari sumbernya garis keras lhoo"

Lha ya bebas. Setiap ibu punya cara dan kenyamanan yang berbeda untuk sang anak. Apalagi mengingat proses hamil, melahirkan dan menyusui, semua yang dilewati sang ibu untuk buah hati, pastilah hal terbaik yang dia punya. Dan sepertinya sangat tidak bijak dan prematur untuk memberi nilai kepada hubungan seorang ibu dan anak.

Despite itu semua, setelah Al 3 bulan dan mulai kadang menemani mommy ke mall

*Yihaa, i'm back*

Saya selalu bawa ASIP dan botol Avent kesayangan dia itu. Karena pengalaman mau menyusui pakai celemek penutup *nursery room ramai dan AL keburu meronta-ronta*
akhirnya penutup itu ditendang aja sama baby AL *pucet*

Selain ditendang, tentunya ditarik dengan tenaganya sehingga muka saya berubah merah kuning hijau dengan sekitar. Semacam

CILUUUK BAA~

Baby AL paling gak suka menyusu tanpa melihat wajah saya, mungkin dipikirannya

"Saya harus melihat wajah pemilik ASI yang saya teguk ini!"

Jadi, biasanya sudah saya hitung berapa lama kami pergi, bawa asip, kalo AL mau mimik tinggal panasin pake air hangat, terus masukkan dalam botol *Yihaa*

Oia, Alhamdulillah AL bebas kolik dari sejak pakai botol Avent, dan kalo baca2 soal kolik, kayanya kita sebagai ibu emang mesti jeli soal pemilihan botol untuk bayi ->http://philips.to/1xFI3pQ

Sekian blog hari ini, semoga berguna dan kiss-kiss dari Baby AL :*









Sunday, June 14, 2015

Seasik-asiknya main sama rambut!



Rambut adalah mahkota wanita.

Siapa yang setuju statement diatas?



*angkat tangan paling tinggi*



Ngomongin soal rambut, terhitung dari kelas 6 SD, saya gak pernah punya rambut pendek. Alasannya?


Gak boleh sama Papa.


Setelah menikah, hamil, dan melahirkan, konsistensi punya rambut panjang tetep diusung.


"Abis punya anak kan rambut rontok, lo tetep gak mau potong rambut?"

"Mau"

"Terus kenapa engga?"




Gak boleh sama suami *dumplangg*



Ok, dengan harga mati diatas, maka mari tetap bertahan timang bayi dengan rambut sepinggang *mengepalkan tangan ke udara*

Tapi yang pasti, punya rambut panjang itu banyak banget manfaatnya selain buat dijambakin anak kalo dia ngambek, yaitu :

Eksperimen dooong!

Dikepang, dicatok, dicurly, diiket, sampe kalo ada undangan kawinan, pastinya disasak, disemprot hairspray, disanggul. Banyak juga yang menghindari banget segala macam eksperimen diatas dengan alasan :


Takut rambut rusak!
Rambut yang sering kena percobaan itu biasanya kering. Keringnya kadang bisa kaya isi dompet akhir bulan. Belum lagi ujungnya jadi jigrak plis bercabang. Kalo udah kena itu semua rambut rasanya kaya gulali dan mau gak mau dicatok lagi biar gak ngembang kaya bolu dipanggang. Cuma abis dicatok, dia makin kering lagi. Mau nangis gak siiiihh?

Cuma apa seninya punya rambut panjang tanpa eksperimen-eksperimen diatas?


Untungnya sekarang ada Dove Total Damage Treatment Shampoo & conditioner! *tabur confetti*

Keratin repair actives dari Dove Total Damage Treatment itu ngerawat, menutrisi, dan memperbaiki kerusakan rambut dari dalam. Jadi kita tetep bisa dan gak perlu takut lagi eksperimen sama rambut. Gak perlu tuh galau nentuin jadi ketemuan apa engga sama gebetan cuma gara-gara rambut lagi kering banget atau bad hair day 😍












So, selamat bermain-main dengan rambutmuuuu~

Sunday, April 19, 2015

The Real Gold and Chocolate

"Temanya chocolate atau gold ya. Cewe pake dress, cowo suit and tie"


Kira-kira itu yang membuat 3 hari sebelum hari H, saya dan satu orang teman yang juga diundang ke acara tersebut kocar kacir. Pasalnya, setelah melahirkan, baju-baju lama wujudnya ngga lagi sama dibadan dengan penampakan waktu gadis dulu. Alhasil, saya dan Renny, teman saya tersebut janjian akan cari baju special untuk datang ke acara tersebut *niat* 🙈

Sehari sebelum acara, kami datang ke Pondok Indah Mall dengan maksud mencari baju sesuai dengan tema acara yang akan kami hadiri besok. Layaknya dua perempuan ( yang sudah tidak terlalu ) muda, toko demi toko tidak luput dari kaki kami, dan tetap saja tidak satupun kantong belanjaan dijinjing.

Sementara itu, acara yang juga akan kami hadiri besok kebetulan adalah tempat kami berpijak sekarang :


Pondok Indah Mall 2.


Tampak persiapan sedang berlansung di atrium lantai dasar. Panggung, hiasan, hingga balon besar yang menjuntai dari langit lantai 3. Balon transparan besar tersebut merupakan salah satu yang menarik perhatian saya karena didalamnya, kita dapat melihat hiasan eskrim yang rasanya pengen saya gigit saat ini juga.

Yes, acara yang bikin saya dan beberapa teman kalang kabut "pake baju apa yaa" ini adalah ulang tahun ke-5 Magnum sekaligus launcing their newest packaging. Beberapa kali datang ke acaranya, tidak pernah ada yang failed. Makanan, tempat, hingga kostum tamu undangan semua sempurna. Yang membuat kami bingung kala itu

"Bener gak sih kita mesti pake dress......






..... di Mall? 😱

Karena setengah hati gak PD, akhirnya saya yang pulang dengan tangan hampa dari mall dan meminjam seluruh atribut mama.


Outer, kalung, legging.


Harinya tiba, beberapa teman yang saya tau akan hadir berada di salon kecantikan sejak siang. Ada juga yang menelphone hanya untuk ..


"Tasy, lo ke acara magnum? Make up dimana, mau sekalian dirumah gue aja gak? MUA (Make Up Artist)-nya gue panggil dirumah."




BEGIMANA MAKSUDNYAA?



Rasanya pengen terbang lagi ke mall siang itu juga buat pilih baju yang kemaren saya pikir

 "Kayanya kerapihan ah" 😭😭😭😭😭😭

Tapi namanya juga ibu-ibu, kita boleh berencana tapi anak bayi menentukan. Hari itu anak lagi ngajak main mulu, dan karena nanti malam mau ada acara, jadi rasanya dari pagi males misah.


Suami gak ambil pusing. Dia tinggal pake jeans, kemeja, jas, udah jadi dan gak mungkin saltum. Sayapun akhirnya udahlah PD aja mari kita kesana secepatnya. Tiba disana, seperti yang diduga, acara magnum memang tidak pernah luput dari kata Glamour. Selain itu, instalasi chocolate yang ada di acara tersebut mencuri perhatian dan INSTAGRAMABLE *penting*





Para tamu undangan terlihat siap sekali dengan kostum yang sudah mereka kenakan
. Wanita impian jutaan pria di Indonesia, Raisa tampil cantik malam itu. Dia juga menjadi salah satu pengisi acara. Begitu juga dengan Marissa nasution yang juga merupakan salah satu icon magnum. Malam itu semua tamu undangan tampil menawan. Khas event Magnum...

FASHION 😍

Dengan atau tanpa mengikuti dresscode yang ditentukan, para tamu undangan terlihat gagah dan cantik. Seperti melihat kotak pandora didalam mall. Laki-laki berjas dan para wanita melenggang dengan dress mereka yang sangat cantik. Hari itu Pondok Indah Mall seperti disihir oleh acara yang diselenggarakan Magnum. Diantara tamu undangan, favorit saya malam itu adalah tampilan dari 


Masayu Anastasia





Dari mulai pilihan make up, rambut, dress, clutch, hingga sepatu, untuk saya :  PERFECT.


Akhirnya, malam itu kami tutup dengan : Makan ice creamnyalahyaaaa. 

Dimana yang kalo kita gigit, ada sensasi bunyi coklat retaknya. Beuuuuuhhh~

Buat yang gak sempet dateng ke acara Magnum, tetep bisa ikutan keseruannya karena mereka lagi bagi-bagi hadiah buat para Plesure Seekers. Banyak banget hadiah kejutan disini -> http://bit.ly/1G73MNn

YUKKSS~

Wednesday, March 18, 2015

Patah Hati Sebelum Bertemu



Hadirmu memang belum kami rencanakan, tapi bukan berarti tidak kami inginkan.
Taukah kamu, bagaimana wajah ayah saat melihat garis dua pada alat tes itu?

Senyumnya bahkan lebih rekah dari saat aku jawab iya ketika dia memintaku menjadi istrinya. Aku bahkan langsung sibuk berimaji, nama untuk kau sandang nanti.

Setiap hari kami mengajakmu berdiskusi seolah kamu telah hadir nyata diantara kami. Menerka-nerka jenis kelamin hingga hobby.

Kamu juga harus tau, photo hasil USG-mu juga selalu kami pandangi, berjanji akan selalu kami simpan dan cermati, walau ternyata itu hanya berlangsung dua kali.

Pendarahan pertamaku, adalah saat dimana jantungku seperti berhenti. Tapi aku lebih takut jantungmu yang tidak berdetak lagi.
Ayahmu membawaku pada beberapa dokter, dan kami memutuskan bersama dia yang setuju kau dipertahankan.

Semenjak aku merebah dirumah sakit kala itu, setiap saat aku memohon padamu untuk jangan pergi. Karena aku telah jatuh cinta padamu setengah mati.

Dua hari berlalu, pendarahan tidak juga berhenti, hingga dihari ketiga, dokter mengajakku bicara, kalau sesungguhnya kamu sudah tidak ada.

Kalau kamu ingin tau perasaanku saat itu, jawabannya hanya satu, aku ingin ikut kamu. Sudah, hanya itu.
Tapi ayahmu menguatkan aku, begitu juga kedua omamu, dan seluruh kerabatmu.

Saat kau dikeluarkan dari tubuhku,
aku seperti gelap sebelum malam. Mendengar suara bayi dari tetangga kamar, seperti belati yang dihunus tiap penjuru.



Iya, aku patah hati sebelum bertemu.




Nak, jangan pernah beranggapan kau kami lupakan. Karena kamu selalu akan menjadi sulung bagi keluarga kami. Doa kami selalu untukmu, karena kami tau itu yang kau mau.

Dan bila jiwamu sudi, pulanglah ke rahim ibu, karena siapa tau, kali ini kau akan menjadi adik bagi adikmu.

******