Pages

Wednesday, September 14, 2011

hemat?

Hari ini berbagai hal indah menjelujur dihadapan saya.
SENYUM, adalah hal terindah yang dapat dilakukan dengan bibirmu, dan hari ini mereka tidak berhenti merekah.
Dengan perasaan riang, ditemani adik tercinta, saya menuju salah satu mall di jakarta selatan untuk membeli sepatu bola. Bukanlah saya yang akan akan mengenakannya, tapi sepatu bola tesebut akan menadi sebuah hadiah bagi seseorang yang sangat spesial dimata saya.

Si hitam manis, nissan march menemani dengan setia dan kami tidak membutuhkan waktu lama untuk mencari parkir. Setiap tempat akan terasa lega jika si mungil march yang akan menempati. Saya pun mulai menyelusurui setiap toko olahraga yang ada.

Perjalanan mencari sepatu bola tidaklah mudah. Sejujurnya, saya adalah wanita normal yang awam serta asing dengan segala hal yang berkaitan dengan sepak bola, futsal, atau saudara-saudara olahraga mereka yang lain. Demi cinta ( tsaaaahh ) saya putar melukar mall lebih dari tiga lantai itu.

Toko pertama, pilihan luar biasa banyak sampai proses eliminasi menentukan tiga terbesar. Satu dari kontingan sepatu itu saya suka. Akan tetapi adik saya lagi-lagi membuat steatment kecil yang membuncahkan ranah kelabilan saya : "kalo aku sih, gak suka yang itu". Nah yang gini-gini yang buat saya ragu, akhirnya saya putuskan : LIAT-LIAT YANG LAIN DULU.

Toko kedua, kalo ini kami berdua hanya menyerngitkan dahi, tidak ada sepatu yang menggoda untuk disentuh. Adik saya bahkan hanya melipat tangan didada atau terkadang menaruh kedua tangannya di belakang. Saya hapal mati, pasti itu terjadi karena menurutnya tidak ada yang menarik.

Toko ketiga, NAH! Ditoko ini banyak yang menurut kami berdua bagus, hingga akhirnya kami jatuh cinta pada sepatu yang kami sepakat untuk berkata : keren. Namun sayang beribu sayang, NOMORNYA GAK ADA.

Dengan kecewa dan lunglai kami pun berjalan dan memutuskan kembali ke toko pertama. Disanalah akhirnya sepatu bola siap saya tenteng dengan hati riang, dan otot kaki yang tidak segembira hati. Dengan jalan terburu-buru karena mengejar pukul empat dimana waktunya saya siaran, maka kami bergegas menuju parkiran.

Ditengah-tengah perjalanan menuju parkiran, seluruh etalase toko seakan memanggil-manggil. Padahal saya sudah berjanji pada diri sendiri, tujuan ke mall ini hanya membeli hadiah, bukan mencari hal-hal yang tidak saya butuhkan. Tapi tetap saja, sepasang sepatu cantik seperti merajuk ingin saya tengok. Tidak selesai sampai disitu, etalase berikutnya juga seperti menarik paksa (siapa yang maksa? Masuk sendiri ko xp ) sepotong gaun putih dengan renda kecil dibagian dada juga menggoda.

Setelah (akhirnya) saya menenteng beberapa kantong plastik, kami segera kembali menuju march. Mesin menyala dan ac terpasang, tiba-tiba adik saya bengong dengan tatapan menuju kanan dashboard. Dengan bibir yang tak terkatup, dia berkata "ka, ni mobil parah. Iritnya ga manusiawi. Kita ambil hari sabtu, sampe hari ini, bensinnya cuma kurang 3 bar!!". Saya sempat melongo, memandangi apa yang adik saya lihat. Dan akhirnya saya baru tersadar, dari sejak pengambilan Nissan March ini, saya belum pernah mengisi bensin. Iritnya memang luar biasa, padahal saya termasuk mobile dan sementara march sudah saya pakai tiga hari berputar-putar.
Mobil aja bisa begitu hemat, harusnya kita juga bisa ya mengatur keuangan? Setidaknya, untung ada March

No comments:

Post a Comment